MEGAPOLITAN
13 JULI 2013
ANTISIVASI NAPI KABUR, POLISI RAZIA DIPERBATASAN PELABUHAN MERAK //
AKP KAMARUL WAHYUDI
KEPALA KSKP PELABUHAN MERAK //
MENYUSUL BANYAK YANG KABURNYA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TANJUNG GUSTA MEDAN SUMATERA UTARA/ AKIBAT KERUSUHAN YANG MENGAKIBATKAN KEBAKARAN/ MEMBUAT KEPOLISIAN SEKTOR KAWASAN PELABUHAN MERAK MENGGELAR RAZIA TERHADAP PARA PENUMPANG DAN KENDARAAN YANG HENDAK MELANJUTKAN PERJALANANNYA KE PULAU JAWA SETELAH TURUN DARI ATAS KAPAL// SAAT RAZIA BERLANGSUNG/ POLISI MENGAMANKAN EMPAT ORANG PENUMPANG YANG PATUT DIDUGA NARAPIDANA YANG KABUR LANTARAN TIDAK MEMBAWA K-T-P- ATAU IDENTITAS RESMI//
-------------------------------VOICE OVER--------------------------
JAJARAN KEPOLISIAN SEKTOR KAWASAN PELABUHAN MERAK BANTEN / MENGGELAR RAZIA TEHADAP PENUMPANG DAN KENDARAAN DI DEPAN AREAL PINTU KELUAR PELABUHAN MERAK CILEGON BANTEN //
DALAM RAZIA INI/ SELURUH PENUMPANG PEJALAN KAKI YANG HENDAK MELANJUTKAN PERJALANANNYA KE PULAU JAWA DARI PULAU SUMATERA SETELAH TURUN DARI ATAS KAPAL DENGAN MEMBERHENTIKAN SATU-PERSATU PARA PENUMPANG DAN MEMERIKSA K-T-P DAN KARTU IDENTITAS DAN SELURUH BARANG-BARANG MILIK BAWAAN PENUMPANG PEJALAN KAKI//
SELAIN PENUMPANG PEJALAN KAKI/ POLISI JUGA MEMBERHENTIKAN KENDARAAN PRIBADI DAN KENDARAAN BUS YANG MELINTAS DI DEPAN AREAL PINTU KELUAR/ DENGAN MENGGELEDAH BARANG-BARANG MUATAN MILIK PENGENDARA// DARI RAZIA INI/ POLISI MENGAMANKAN EMPAT ORANG PENUMPANG PEJALAN KAKI YANG PATUT DIDUGA SEBAGAI NARAPIDANA YANG KABUR LANTARAN TAK MEMBAWA K-T-P ATAU IDENTITAS RESMI//
MENURUT KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR KAWASAN PELABUHAN MERAK/ AKP. KAMARUL WAHYUDI/ RAZIA TERSEBUT DILAKUKAN MENYUSUL TERJADINYA INSIDEN KERUSUHAN YANG MENGAKIBATKAN KEBAKARAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN TANJUNG GUSTA MEDAN/ SUMATERA UTAMA DIDUGA HINGGA MENCAPAI DUA RATUS NARAPIDANA YANG BERADA DI DALAM LAPAS TERSEBUT MELARIKAN DIRI//
BAHKAN/ POLISI JUGA TELAH MENGANTONGI NAMA-NAMA DUA RATUS PARA NARAPIDANA YANG KABUR YANG DIANTARANYA SEMBILAN ORANG KASUS TERORIS//
---------------------------------SOUND BYTE-----------------------------
SEMENTARA ITU/ EMPAT ORANG PENUMPANG YANG DIAMANKAN POLISI LANTARAN TAK MEMILIKI KARTU IDENTITAS ATAU K-T-P/ SELANJUTNYA AKAN DILAKUKAN PEMERIKSAAN UNTUK PENYELIDIKAN LEBIH LANJUT DAN DICOCOKKAN DENGAN NAMA-NAMA PARA NARAPIDANA YANG KABUR YANG TELAH DIKANTONGI POLISI//
Baru 61 Napi Lapas Tanjung Gusta Tertangkap Lagi
JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berhasil menangkap 61 orang narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara.
“Hingga saat ini yang berhasil diamankan 61 orang, ‘update’ dari sebelumnya 55 orang,” kata Kepala Bagian Produksi dan Dokumentasi (Kabag Proddok) Kombes Pol Hilman Thayib di Jakarta, Jumat (12/7/2013).
Menurut dia, dari sebanyak 61 orang napi tersebut, lima diantaranya adalah tahanan terorisme. Kelimanya berinisial AN, AA, JM, GM, BK.
“Ada sembilan napi terorisme yang kabur, sudah diamankan lima orang, yang lainnya masih dicari,” katanya.
Selain bekerja sama dengan TNI, kepolisian juga memperkuat koordinasi dengan polsek dan polres antarwilayah guna melokalisir keberadaan para napi yang belum tertangkap.
Kepolisian menyatakan bahwa terdapat lima orang yang dinyatakan meninggal pada insiden pembakaran dan larinya napi di Lapas Kelas I Tanjung Gusta, Medan pada Kamis (11/7) malam.
“Korban yang meninggal lima orang terdiri dari dua petugas lapas dan tiga napi yang sedang dibina dan membantu tugas petugas lapas,” kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie.
Saat ini, lima korban yang meninggal, jasadnya di Rumah Sakit Pringadi, Medan, ucapnya.
Peristiwa yang mengakibatkan tahanan kabur dan kebakaran lapas tersebut berawal dari keributan di lapas yang dipicu karena air dan listrik yang mati pada Kamis (11/7) mulai pukul 05.00 WIB subuh dan pukul 17.30 WIB, katanya.
Para napi kemudian berontak dan menjebol pintu utama serta membakar ruangan kantor. Sementara jumlah�tahanan di Lapas Tanjung Gusta dan data jumlah napi yang kabur masih simpang siur.
DARI BANTEN/ EFENDI ADITTIYA / NEWS JAKARTA ////
0 komentar:
Posting Komentar