Jumat, 21 Februari 2014

Jokowi: "Nyadap" Jokowi Dapat Apa? Omongan Nasi Goreng, Sate Kambing


KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADOGubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) dikelilingi wartawan media negara asing yang mewawancarainya dalam perjalanan menuju Koja, Jakarta Utara, Jumat (7/2/2014).
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, tidak ada gunanya dirinya disadap. Menurutnya, tidak ada yang perlu disadap dalam pembicaraannya dengan istri atau tamu-tamunya.
"Nyadap itu karet dapat hasil, kalau nyadap Jokowi dapat apa?" kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Jokowi menilai, dirinya bukan pejabat penting yang memiliki banyak informasi penting yang bersifat rahasia. Karena itu, ia menilai penyadapan terhadap dirinya bukan sesuatu yang wajar. "Wajar disadap itu orang-orang penting, saya itu apa? Sadap omongan dengan istri? Omongan nasi goreng, sate kambing," ujarnya.
Jokowi sempat melihat alat-alat yang ditemukan tersebut. Namun, ia tidak mengetahui jenis alat sadap yang disebut-sebut banyak beredar di pasaran itu.
Penemuan alat sadap di rumah Jokowi pertama kali diungkapkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. Menurut pengakuan Jokowi, alat-alat tersebut ditemukan pada sekitar Desember 2013, masing-masing di kamar tidur, ruang tamu pribadi, dan ruang makan yang biasa dipakai untuk rapat.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Alsadad Rudi
Editor: Laksono Hari Wiwoho

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Blog Mild . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Ilham . Published by Templates